3.07.2010

Bless for today and forever (part 1)

hai2.. lama dah ga nge-blog... maturnuwun

Hari ini gw mo cerita tentang KKR kali ini. Jujur aja kali ini gw nyesel ga bawa bokap-nyokap. Gw rindu mereka dijamah Hadirat Tuhan hari ini.

Hari ini juga gw ga nyesel ikut kkr ( and gw ga akan pernah nyesel ikut TUHAN), padahal kkr kali ini mepet bgt waktu na. Gw jadi na buru2 fitness, rela kena macet yang panjang bgt gara2 daerah bandengan mo di bikin fly-over. Akhir na gw nyampe tepat waktu.

to the point aja de (maklum, ga isa merangkai kata-kata indah).
Hari ini KKR G.T.Lim, pendeta yang berasal dari malaysia, tepat na kota Kuching.
Dia hamba Tuhan yang bener2 menyentuh hati gw. Dia cerita tentang adiknya, yang hidupnya hanya 8,5 tahun. meninggal karena jantung nya kurang baik.

Awalnya mereka 11 bersaudara berasal, dari keluarga nya tidak mengenal Tuhan. Karena kakak perempuan ke-2 nya membawa Injil Tuhan ke dalam keluarga nya, anak2 keluarga itu menjadi percaya kepada Tuhan, karena kakak2 mereka yang mengasuh mereka. Adik mereka juga percaya pada Tuhan.

Pernah suatu kali adiknya bertanya kepada ibunya. Dia menanyakan kenapa ibunya masih mau menyembah berhala, berjalan ke jalan yang ujungnya suatu tempat yang sangat kelam? Dia bilang kepada ibunya untuk percaya kepada Tuhan. karena suatu hari ibunya tidak akan bertemu dia kalau tidak percaya pada Tuhan.

"ayah-ibu akan menangis saat aku pergi, Tapi saat kalian pergi saya tidak akan menangis"

Semenjak sakit, adiknya harus selalu meminum obat yang rasanya pahit. Ibunya selalu memberinya permen untuk mengurangi rasa pahit tersebut. Suatu hari permen tersebut habis, dan ibunya pergi membeli permen itu di pasar dan menyuruh kakaknya untuk menjaganya.

Saat itu tiba-tiba tubuh adiknya menjadi dingin, dan dia juga kejang2. kakaknya memberikan selimut agar badan adiknya terasa hangat, dan bertanya kenapa sang adik bisa seperti itu. Adik kecilnya hanya bisa menjawab "kak, sudah waktu nya aku pergi". Sang kakak hanya bisa menangis sambil membacakan ayat-ayat alkitab. Tiba-Tiba mata sang adik terbelalak dan tangan na meronta2. wajah nya tampak ketakutan. Melihat itu kakaknya menyuruh dia memanggil nama Tuhan, tapi sang adik berkata dia tidak bisa ngomong, rasa nya berat untuk ngomong. Sang kakak pun menyuruhnya untuk memanggil nama Tuhan dalam hatinya.

Seketika itu adik nya pun menjadi tenang, ada damai dalam hatinya. Sang adik bilang dia ada di suatu tempat yang tenang, yang sebrangnya ada suatu tempat yang indah, hanya saja ada sungai yang aliran airnya sangat deras. Lagi kakak bilang padanya untuk memanggil nama Tuhan, agar menuntun tangannya melewati sungai itu. Tiba-tiba muncul jembatan untuk menyebrangi sungai itu.

Sudah saatnya adik kecil itu untuk pergi, tapi Tuhan Maha pengasih. Dia masih membiarkan adik itu menunggu ibu dan ayah nya pulang. Akhir nya sang ibu pun pulang, menemukan anak bungsunya duduk di lantai. melihat ibunya telah pulang anak itu tersenyum. Sang ayah pun cepat-cepat pulang, dan menggendong anak nya yang bungsu itu. Lagi anak itu tersenyum, dan akhirnya menutup matanya untuk selamanya.

Sang ibu berusaha membangunkan anak bungsunya, dan nangis dengan hebat. Ayahnya yang sedang menggendong anaknya, lari membawa anaknya ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit sang anak sudah dinyatakan tidak bernapas.

Akhirnya kedua orang tua pendeta itu percaya pada Tuhan. Ayahnya meninggal umur 80 tahun. ketika akan meninggal istrinya bilang "kalau kamu sudah pergi, cari jalanNya, dan temuilah anak kita yang sudah bersama Tuhan."
"Baik." kata sang suami.

Habis itu disambung dengan doa, gw rindu banget ngajak ortu gw untuk ikut dan mengakuti Tuhan. Saat itu gw hanya bisa mengangis dan terus berdoa untuk kedua orang tua gw. Gw yakin pasti Tuhan akan melawat ortu gw.

Gw benar di tegur oleh Tuhan hari ini.
(ini aja gw ampe bingung mo tulis apa lagi).


Yah segitu dulu dari gw hari ini. Bsk moga2 gw bisa lanjut part 2 nya, dimana gw bakal bahas anak2 gereja dari pendeta GT Lim, yang Tuhan panggil dengan sangat luar biasa!

HALLELUYA!! TUHAN SELAMA-LAMANYA! AMIN! GBU!